Sinopsis MOUSE, Episode 1: Bibit Psikopat!

Sinopsis MOUSE, Episode 1: Bibit Psikopat! 
 
 
Film Mouse yang mulai mengudara di tvN sejak 3 Maret 2021 ini bergenre Thriller. Disutradarai oleh Joon Bae choi, skenario garapan Choi Ran ini berdurasi 1 jam 24 menit. Drama yang dibintangi aktor Lee Seung Gi, Lee Hee Jun, Park Ju Hyun dan Kyung Soo Jin ini berhasil meraih rating hingga 7 persen pada 11 maret 2021 lalu. Pada episode pertama kali ini terdapat alur maju mundur.

 

Berawal dari seorang anak berusia 5 tahun (Jae Hoon) yang sedang berkaryawisata bersama Ibu Guru dan teman-temannya, sedang asyik melihat spesies ular hitam di dalam tanki kaca. Salah seorang murid bertanya apa sajakah makanan ular hitam? Katak, Burung Pipit, dan Tikus, jawab Ibu Guru mereka. Tak lama seorang anak laki-laki menyelinap ke sisi tanki tempat pintu pemberi makanan,  kemudian mengeluarkan seekor tikus dari dalam tas nya. Awalnya teman-temannya heran mengapa tiba-tiba ada seekor tikus masuk. Ada yang tak tega melihat tikus kecil akan dimakan ular, kemudian mereka menjerit dan lari ketakutan saat melihat ular hitam mulai menunjukkan taringnya. Namun Jae Hoon melihat terkaman ular tersebut tetap tenang dan tersenyum. 


5 Tahun kemudian Jae Hoon telah berusia 10 tahun. Ia memasuki sebuah Gereja. pengalaman ini pertama baginya dan masuk sendirian kedalam Gereja untuk berdo'a. Ia bertanya pada Tuhan apakah dirinya juga berbeda dimata-Nya? Karena orang-orang disekelilingnya menganggap dirinya sejak awal memang berbeda. 


Kemudian kembali ke 10 tahun sebelumnya,saat-saat Jae Hoon masih dalam kandungan sang Ibu. Suatu malam saat datang salju lebat,ada seorang wanita turun dari Taxi hendak pulang. Jalan menuju rumahnya menanjak dipenuhi salju. Ia menelepon keluarganya agar menunggu dirumah saja dan menolak dijemput. Saat hendak berjalan maju ia mendengar suara parau anak kecil meminta tolong. 

 

Anak tersebut mengatakan bahwa mobil yang dikendarai ayahnya tergelincir dan menabrak pohon besar. Kemudian wanita tersebut mengikuti arahan gadis kecil. Terlihat mobil yang sedang tertabrak dengan lampu menyala dan pohon besar didepannya. Wanita tersebut meminta si gadis untuk diam ditempat sementara wanita itu memeriksa apakah ayahnya di dalam mobil masih baik-baik saja. Di dalam kegelapan dan lebatnya salju ketika si Ayah sedang diperiksa tiba-tiba ada sosok laki-laki berpakaian gelap dengan membawa palu paku besi (Nail Hammer) dari arah belakang memukul kepala wanita tersebut. Dari kejauhan si gadis kecil yang melihat kekerasan yang terjadi sontak menutup mulut karena ketakutan. 


Seminggu kemudian ada sekelompok penyelam yang sedang praktik penyelaman dasar laut menemukan jasad manusia tanpa kepala yang diidentifikasi sebagai Song,wanita berusia 20-an. Polisi memutuskan pelaku pembunuhannya sama karena adanya mutilasi dan tanda pengenal berupa tulisan yg ditulis pelaku pada jari kelingking korban. Sejak setahun terkuaknya kasus tersebut, Polisi belum juga menemukan siapa pemburu kepala, sang pembunuh berantai yang memenggal kepala korban hingga 11 orang, membuat ketakutan masyarakat berubah menjadi kemarahan. 


Di sebuah Universitas di Inggris, seorang Profesor (Dokter Daniel Lee) peneliti ilmiah sedang memberikan materi kuliah untuk Mahasiswanya. Ia mengatakan dalam diri seorang psikopat terdapat gen pembunuh yang bisa diturunkan ke anak-anaknya. Bahkan dalam rahim ibunya pun sudah dapat dideteksi. Kemudian Dokter Daniel Lee mendapat telepon diminta datang ke Korea Selatan untuk menghadiri rapat pengajuan RUU pengguguran janin apabila dideteksi janin dalam rahim sang ibu positif terdapat gen psikopat. 


Disebuah rumah jauh dari pinggir kota terdapat sepasang suami istri yang sangat harmois. Dokter Han Seo Joon dan istrinya yang sedang hamil memasuki trimester ke-3 akan kedatangan sahabat Seo Joon dari Inggris (Dokter Daniel Lee). Daniel Lee memandang foto-foto pernikahan sahabatnya dan ia merasa ikut senang karena Seo Joon dapat merelakan masa lalunya. Seo Jun yang pernah dekat dengan Jennifer (adik Daniel yang telah meninggal) mereka berbincang-bincang dan menanyakan kedatangan Daniel Lee. Daniel memberi tahu mengenai pengajukann RUU pengguguran janin apabila dideteksi janin positif gen psikopat. 

 

Setelah mereka cukup berbincang-bincang dan hari sudah larut malam, Seo Joon mengantar Daniel ke hotel tempat Daniel menginap. Dikamar hotel sambil melihat salju turun lebat dari balik jendelanya, ia teringat Jennifer adiknya. Diambilnya foto berukuran 4x6 dari dalam dompetnya. Foto bertiga mereka, Daniel, Jennifer, dan Seo joon tampak tersenyum. 

 

Sinopsis MOUSE, Episode 1: Bibit Psikopat!

 

Di tengah malam dengan sallju yang turun lebat, ada sebuah bus mini  yg dikendarai 1 keluarga. Ayah (sedang menyetir), Ibu, dan ke 2 putra mereka. Mereka akan berkemah dengan teman-temannya. Mereka  sepakat bertemu di Perkemahan Ohsung. Karena takut salah jalan sang Ayah mencoba bertanya pada mobil yang sedang  berhenti didepannya. Mereka mengikuti arahan dari seseorang yang menunjukkan jalan tadi tanpa tahu siapa yang mereka tanyai. Sesampai di Perkemahan Ohsung mereka heran mengapa tak ada 1 orang pun. Padahal sudah waktunya berkumpul. Kemudian sang Ayah menelepon temannya. Temannya mengatakan bahwa tidak jadi berkemah karena sebagian atap dapur roboh dan tempat tersebut tutup sejak kemarin. Sang Ayah mengatakan pula bahwa pemilik tempat tersebut menutup tanki air sehingga harus mengambil air sendiri di tempat mata air. Sang Ibu sudah menolaknya dan ingin bertolak pulang saja, namun anak ke-2 ( Go Mu-Chi) meminta untuk tetap berkemah. Akhirnya Ibu mengijinkan karena Mu Chi sedang berulang tahun. Kemudian Mu Chi mengajak kakaknya (Go Mu-won) berseluncur. Tak lama kemudian Ayah membuat api unggun untuk menghangatkan diri dan membakar beberapa ubi. Melihat istrinya akan mengambil air dari tempat sumur, sang suami ingin membantunya. Kemudian memanggil ke 2 anak mereka untuk makan ubi bakar selagi hangat. 


Saat suami menyusul istrinya ke sumur, samar-samar ia melihat istrinya yang sedang ketakutan memohon pada seorang laki-laki bertudung agar tidak membunuhnya. Seketika laki-laki bertudung dipukul dari arah belakang oleh suami dan menyuruh istrinya segera pergi menyelamatkan diri. Terjadi pertarungan antara si pembunuh dan sang ayah. Sang Ibu yang berlari ketakutan segera menyuruh ke 2 anaknya untuk segera masuk ke dalam kendaraan mereka. Si sulung kebingungan melihat ibunya yg manangis ketakutan karena melihat pembunuh yang keluar dari tempat sumur tadi dan adiknya yang ikut menangis bertanya kemana ayah mereka. Ibunya hanya bisa menangis gemetar sambil menutup mulut dan segera berpesan pada anak tertuanya agar menjaga adiknya dan berpesan untuk  masuk ketempat tersembunyi yang ada di bawah meja makan dalam bus mini tersebut. 


Setelah sang ibu berpelukan dengan ke 2 anaknya ia segera melompat keluar bus untuk mengalihkan perhatian pembunuh yang sedang berjalan menuju bus mereka. Sang ibu berlari menjauh dari bus namun karena lebatnya salju yg membuat langkahnya tidak bisa berlari cepat akhirnya sang ibu tertangkap si pembunuh. Dipukullah kepala sang ibu. Anak pertama yang melihat ibunya dipukul sadis oleh pembunuh menjadi lebih ketakutan kemudian bergegas mencari tuas kecil yang ada di bawah meja makan tempat bersembunyi mereka. Mu chi yang ingin berlari keluar ingin menyusul ibunya,segera dihentikan Mu Won. Mu chi menangis kencang namun Mu Won menutup mulut Mu Chi hingga adiknya pingsan. Melihat adiknya tidak sadarkan diri Mu Won bergegas mengambil koper kemudian memasukkan adiknya kedalam koper tersebut lalu menguncinyat. Kemudian Mu Won masuk kedalam kotak kecil tersembunyi bawah meja sesuai pesan terakhir ibunya. 


Pembunuh yang telah berkali-kali memukul sang ibu ingin segera memasuki bus mini tempat ke 2 anaknya bersembunyi. Namun sang ibu menahan salah satu kaki pembunuh dan sangat memohon untuk tidak melanjutkan mencari anak-anaknya. Pembunuh kesal kemudian langsung disayat leher ibu. Pembunuh berjalan mendekati bus mini. Namun ia kesulitan masuk karena pintu terkunci. Dibobolnya kaca pintu menggunakan palu paku yg dipegangnya kemudian ia berhasil masuk. Mu Won yang gemetar ketakutan melihatnya dari balik pintu kecil. Pembunuh mengobrak-abrik perabotan dalam bus dan mencari anak-anak mereka. Pembunuh menemukan koper berukuran besar dan segera membobol koper tersebut. Mu Won yang melihat dari celah kecil bahwa pembunuh akan mencelakai adiknya, segera berlari keluar tempat persembunyian untuk mengalih perhatian agar tidak membuka koper. Namun usaha Mu Won gagal. Ia tertangkap pembunuh tepat di depan pintu bis. Pembunuh segera menghajar anak berusia 9 tahun dengan menggunakan palu paku tepat di kepala Mu Won. Sang adik, Mu Chi yang melihat pembunuhan sadis terhadap kakaknya hanya bisa gemetar sambil menutup mulut dibalik lubang koper yg hampir dibobol si pembunuh. Rupanya Mu Chi tahu wajah pembunuh tersebut! 


Beberapa saat kemudian datang beberapa Polisi. Mereka mendapat laporan dari Pemilik area perkemahan bahwa airnya dimatikan diperkemahan. Kemudian para Polisi mencari keberadaan 1 keluarga itu namun ada 1 Polisi yang mencurigai bus mini yang sedang terparkir. Polisi tersebut menemukan sisa darah yang mengering namun sama sekali tak ada jasad. 

Di sebuah rumah sakit para detektif berkumpul. Ada seorang detektif (Bak Du Seok) menanyakan apa yang sedang terjadi karena ini bukan kasusnya akibat putrinya pernah diculik oleh pembunuh pemburu kepala sehingga ia dikeluarkan dari grup yang menangani kasus tersebut. 

Salah satu detektif menjelaskan kondisi keluarga tersebut,anak sulung mereka sedang dioperasi dan adiknya, Mu Chi meringkuk berbalut selimut sambil trauma ketakutan. Detektif Du Seok menyanyakan apakah Mu Chi melihat wajah si pembunuh. Mu Chi yang berusia 5 tahun meringkuk berusaha menyembunyikan wajahnya dan belum siap ditanyai, namun detektif Bak Du Seok memaksa Mu Chi agar berkata sesuatu. Perawat keluar dari ruang operasi dan menghentikan detektif yang mengguncang-guncang tubuh mungil Mu Chi. Mu Chi kini didekap oleh perawat tersebut dan Detektif yang menanyai Mu Chi segera dibawa menjauh oleh teman-temannya. Tiba-tiba Mu Chi berdiri karena melihat poster seorang Dokter yg tertempel di dinding, ia menjerit ketakutan mengatakan bahwa orang itulah pembunuhnya. 

 

Pukul 04.00 dini hari istri Seo Joon (Sung Ji Eun) terbangun. Ia melihat suaminya tidak ada disampingnya. Ia membuka tirai jendela dan menatap ke langit-langit salju sudah reda. Tersenyum melihat 3 boneka salju yang ada di halaman samping rumahnya. Kemudian suaminya datang menyapa istrinya. membuatkan teh sambil mendengarkan musik Bach. Istri Seo Joon bertanya bagaimana jika anak mereka memiliki DNA psikopat dan Seo Joon mengatakan sebaiknya istrinya hanya berpikir positif saja karena pasti didengar anaknya yang masih berada dalam kandungan. 

 

Tiba-tiba terdengar suara sirene Polisi dari jalan depan rumah Seo Joon menuju rumahnya. Seo Joon segera keluar dan meminta istrinya tetap tinggal di dalam. Detektif Bak Du Seok mengeluarkan surat penggeledahan untuk Seo Joon kemudian memborgol tangan Han Seo Joon. Rupanya Mu Chi menunjuk poster Dokter yg tertempel di dinding rumah sakit itu adalah poster Dokter Han Seo Joon. Seketika itu detektif Du Baek langsung berlari keluar rumah sakit, tanpa mereka sadari Mu Chi Mengambil pisau bedah yang tergeletak dilantai milik Perawat yg tadi memeluknya. Disaat detektif Du Seok menelepon bawahannya agar segera mendapatkan surat penggeledahan/penangkapan untuk Seo Joon, Mu Chi keluar diam-diam sambil membawa pisau dan menyelinap masuk kedalam mobil Detektif Du Seok. 

 

Istri Seo Joon keluar rumah. Ia panik melihat Polisi memborgol suaminya dan akan menggeledah rumahnya. Seo Joon meminta istrinya tetap tenang dan segera menelepon pengacara Hwang. Polisi yang selesai menggeledah rumahnya tidak menemukan bukti apapun. Mu Chi yang bersembunyi sedari tadi di mobil Detektif Du Seok tiba-tiba mengeluarkan pisau yang dipegangnya dan menyayat pipi kanan Seo joon. Mu Chi keluar dari mobil dan ingin menyerang Seo Joon namun ditahan oleh para Detektif. Ia lalu berlari tanpa sengaja menabrak salah satu boneka salju. Dari bongkahan boneka salju ternyata berisi bungkusan plastik hitam. polisi mencurigai apa isi dalam bungkusan tersebut. Setelah dibuka oleh Detektif Bok Ho Nam ternyata isinya sesuatu yang ada di kepala ibu Mu Chi. Mu Chi teringat jepit rambut motif kotak-kotak hitam putih yang ibunya kenakan sebelum dibunuh oleh Seo Joon. Dari jepit rambut tersebut masih menempel rambut ibu Mu Chi. Mu Chi menangis histeris dan semua Detektif terbelalak melihat reaksi Mu Chi.

 

Dari dalam kamar, Ji Eun yang sedang menelepon pengacara Hwang melihat Mu Chi yang menangis sambil memanggil ibunya, Ji Eun yang tak tahu apa yang terjadi kemudian teringat sesuatu matanya terbelalak kemudian dengan gemetar ia menutup mulutnya. 

 

Keesokan harinya berita tersebar melalui koran dan televisi mengenai tertangkapnya pembunuh pemburu kepala. Tak lama Seo Joon keluar dari mobil polisi sudah dihadang para Reporter dan keluarga korban. Seo Joon mengatakan bukan dia pelakunya dan ia tak tahu siapa pembuat boneka salju dan mengapa boneka salju itu tiba-tiba ada di samping halaman rumahnya.
Setelah diperiksa polisi saat Seo Joon keluar dari ruang pemeriksaan ia bertemu detektif Du Seok. Detektif Du menghajar Seo Joon dengan 1 pukulan di wajahnya. Ia bertanya dimana Seo Joon menyembunyikan putrinya. 

 

Diluar kantor polisi Ji Eun datang bersama Daniel namun mereka tidak mau keluar dari mobil. Ji Eun bertanya pada Daniel apakah seorang psikopat mampu mencintai orang lain. Tidak, jawab Daniel. Seorang psikopat hanya mencintai dirinya sendiri. Saat Seo Joon diwawancari reporter dan memberi keterangan bahwa ia tak tahu bagaimana boneka salju bisa berakhir dirumahnya, ia melihat istrinya dan Daniel sedang menatapnya dibelakang para reporter. Seo Joon kemudian berjalan mendekati istrinya dan memeluknya. Membisikkan agar tak perlu khawatir. Namun Ji Eun mengatakan bahwa suaminyalah pembuat boneka salju itu. Nampaknya Seo Joon tak tahu bahwa istrinya memperhatikan saat ia membuat boneka salju. Ji Eun pun memotretnya. Bukti foto tak dapat terelakkan. Rupanya malam itu saat Seo Joon selesai mengantar Daniel ke hotel, dipinggir jalan ia bertemu bus mini yang dikendarai keluarga Mu Chi. Saat ayah Mu Chi bertanya kemana arah perkemahan Ohsung, orang yang ditanyai adalah Seo Joon, si pemburu kepala. Seo Joon mengatakan pada dirinya sendiri,ini cuaca yg baik untuk berburu.

 

Jie Eun bertanya pada Seo Joon mengapa ia menikahinya. Bukankah psikopat tidak bisa mencintai orang lain selain dirinya sendiri. Dan Seo Joon mengatakan itu seperti membiakkan spesiesnya. Spesies psikopat. Daniel yang mendengar perkataan sahabatnya terdiam sesaat. Ia teringat sesuatu. Tak berapa lama Daniel ikut masuk ke kantor polisi kemudian tiba-tiba ia mendorong polisi yang menahan kedua lengan Seo Joon. Seo Joon langsung dibawa ke masuk salah satu ruangan kosong kemudian Daniel menguncinya. 

 

Daniel bertanya pada Seo Joon apakah benar ia yg membunuh semuanya? Termasuk adiknya, Jennifer. Seo Joon mengatakan bahwa ia menusuknya sebanyak 20 kali. Saat pendarahan hebat Jennifer diberi pilihan, mau keluar rumah atau tetap diam ditempat. Jika memilih keluar ia akan melihat Seo Joon memotong dan mencabik-cabik ibu dan kakaknya. Rupanya Seo Joon tahu bahwa Jennifer menggugurkan kandungan. Ia menggugurkan calon anak Seo Joon. Polisi berhasil masuk kemudian kembali menangkap Seo Joon. Saat tepat di pintu Seo Joon berhenti sejenak dan mengatakan sesuatu pada Daniel. Saat saat terakhir Jennifer sebelum meninggal berpesan dan memohon agar tidak sedikitpun menyentuh kakak dan ibunya. Seo Joon mengatakan tatapan mata Jennifer saat memohon padanya sangat seksi. Daniel hanya bisa menangis tanpa suara mendengar ucapan Seo Joon.
Ji Eun yang baru tersadar di rumah sakit mendapati Daniel ada disampingnya. Daniel menawarkan apakah Ji Eun mau menjalani tes itu? Tes pendeteksi apakah janin dalam rahim ibu memiliki gen psikopat. 

 

Dirumah Ji Eun yang dilingkari garis polisi, Jie Eun termenung sendiri. Ia menatap, menangis, dan memeluk baju bayi yang diberikan Daniel untuk calon anaknya. Ji Eun mendapat telepon dari rumah sakit dan memberi tahu hasil tes sudah keluar. Ji Eun segera menemui Daniel. Ji Eun bertanya bagaimana hasilnya. Namun Dokter Daniel tidak bisa berkata apa-apa. Ji Eun sudah mengira bagaimana hasilnya dan meminta untuk menggugurkannya saja. Ji Eun keluar dari ruangan Daniel, membeli sebotol air dalam kulkas koin. Merasakan apa yang dialami, Ji Eun lemas dan hanya bisa menangis. Kemudian datang seorang wanita hamil  memberikan sapu tangan. Mereka berbincang-bincang mengenai kehamilannya. Wanita itu mengatakan dirinya juga menjalani tes itu. Suaminya juga melakukan penelitian di Inggris bersama dokter Daniel. Waktu itu usia kandungannya 6 minggu, jadi ia bersedia melakukan tes itu. Saat itu Suaminya yang masih di Inggris mengatakan bahwa anak mereka normal. Tapi ternyata suaminya berbohong. Anaknya memiliki gen psikopat. Dan saat ini kehamilan wanita itu memasuki usia minggu ke-23, dan suaminya baru saja meninggal bulan lalu dalam kecelakaan. Wanita itu tidak mau menggugurkan kandungannya dan tidak memercayai adanya gen psikopat. Ia mau membuktikan bahwa dokter Daniel lah yang bersalah. Rupanya pernyataan wanita tersebut membuat Ji Eun  berpikir kembali. Bagaimana jika ia tidak akan menggugurkan kandungannya. 

 

Berita mengumumkan putusan sidang kasus Han Seo Joon,pria yang merenggut 20 nyawa tak berdosa dan memutilasi tubuh mereka dijatuhi hukuman mati, hukuman terberat yang diizinkan.
5 tahun kemudian.. Di sebuah lapangan sepak bola penjara, Seo Joon sedang duduk sambil membaca koran. Ia membaca judul berita jasad anak ditemukan di pembangunan terowongan gunung Guryeong, diidentifikasi sebagai Park (putri detektif Du Seok), gadis yang diculik Seo Joon. Di halaman koran berikutnya Seo Joon membaca dokter Daniel Lee dari Inggris mengunjungi Korea. Kemudian Seo Joon meoleh kearah kiri, rupanya seekor tikus sedang terjepit berusaha keluar dari pintu besi. 

 

Ditempat lain disebuah ruang Laboratorium Dokter Daniel yang sedang menyiapkan bahan untuk seminarnya mendapat paket misterius. Paket tersebut diantar temannya tanpa tahu siapa pengirimnya. Setelah membuka perekat kardus Daniel sangat terkejut hingga jatuh dari kursiya. Rupanya tikus meloncat dari dalam kardus. Dilihatnya kembali apa isi kardus itu, ternyata juga seekor tikus. 


Di sebuah rumah, seorang anak laki-laki (Jae Hoon kecil, putra Seo Joon)  berseragam Taman Kanak-Kanak keluar dari pintu pagar membawa payung. Gerimis kecil membuatnya berjalan pelan. Dilihatnya ada seekor tikus kecil dipinggir jalan sedang mencari makan. Jae Hoon  berhenti sejenak kemudian mendekati tikus pelan-pelan. Diambilnya kudapan dari dalam tas nya. Ditelapak tangannya ia memberi makan tikus tersebut. Rupanya tikus itulah yang ia ambil dari dalam tas nya untuk memberi makan ular hitam saat berkarya wisata. 

 

Sinopsis MOUSE, Episode 1: Bibit Psikopat!
 

5 tahun kemudian.. Di sebuah Sekolah Menengah Pertama, seorang Guru sedang meminta muridnya menggambar sesuatu. Dilihatnya Jae Hoon yang kini sudah berumur 10 tahun sedang menggaruk-garuk lengannya hingga berdarah. Ibu Guru menyuruhnya segera ke klinik sekolah. Namun ia tertegun melihat apa yang digambar Jae Hoon. 

 

Dihalaman belakang sekolah terdengar jeritan murid-murid. Seorang anak berlari ke Ibu Guru mereka dan melaporkan bahwa Jae Hoon membunuh seekor kelinci. Diruang Konseling Siswa Ibu Guru menanyai Jae Hoon mengapa ia membunuh kelinci. Jae Hoon mengatakan ia tidak berniat membunuh kelinci tersebut. Ia memotongnya karena kelincinya gemuk. Ia ingin tahu apakah kelinci tersebut perutnya berlemak atau sedang hamil. Ibu Guru yang mulai ketakutan karena mendapat jawaban mengesankan dari muridnya, bertanya mengapa Jae Hoon sering menggaruk lengannya. Ternyata dia seperti itu apabila sedang kesal dengan temannya, namun tidak bisa melampiaskannya. Jadi Jae Hoon melampiaskannya pada dirinya sendiri. Kemudian ibu guru bertanya sekali lagi, mengapa Jae Hoon tetap menggaruk lengannya padahal disekitarnya tidak ada teman-temannya. Ternyata ia juga kesal dengan ibu gurunya. Jae Hoon merasa ibu gurunya menatapnya dengan aneh. Ibu guru semakin ketakutan. 

 

Ayah tiri Jae Hoon bertandang kesekolah karena mendapat panggilan dari wali kelas Jae Hoon. Ibu Guru mengatakan bahwa Jae Hoon bercita-cita menjadi Dokter. Ibu guru juga mengatakan tes IQ Jae Hoon melebihi 160.  Kemudian ibu guru bertanya apakah Jae Hoon sedang ada masalah dirumahnya, ayah tiri Jae Hoon tidak mengerti maksud ibu guru. Ibu guru memberikan gambar-gambar Jae Hoon. Ayah tiri Jae Hoon pun terkejut melihat gambar tersebut. Sketsa yang hanya berwarna hitam putih dan merah bergambar seekor tikus dan ular raksasa yg memiliki rambut-rambut ular dikepalanya (sudah mirip Medusa) digambar oleh Jae Hoon. Ibu Guru meminta agar segera merawat mental Jae Hoon. Tetapi ayah tirinya menampik bahwa Jae Hoon tidak sakit jiwa. 

 

Sinopsis MOUSE, Episode 1: Bibit Psikopat!
 

Jae Hoon dan ayah tirinya keluar dari Sekolah. Diperjalanan ayah tirinya bertanya apakah Jae Hoon membunuh seekor kelinci? Jae Hoon mengangguk dengan polosnya. Ayah tirinya kemudian menampar Jae Hoon. 

 

Dirumah Jae Hoon melihat wajahnya di cermin. Pipi bekas tamparan ayah tirinya masih merah memar. Dilihatnya dari balik pintu yang sedikit menutup, ayah tiri Jae Hoon sedang memberi makan ikan kesayangannya di aquarium. Dibawah kaki ayah tirinya seekor anjing bernama Choco sedang terdiam menunggu majikannya. Kemudian  ayah tirinya nampak menggendong manja si Choco. Melihat keakraban mereka rupanya membuat Jae Hoon kesal hingga  menggaruk-garuk kencang lengannya. 

 

Sore hari sambil menenteng tas Jae Hoon mendekati aquarium sambil menuangkan sebotol cairan kedalam tanki aquarium. Adik laki-laki Jae hoon (Jae Min) bertanya apa yang dituangkan kakaknya. Amonia, jawab Jae Hoon. Nanti semua ikan di aquarium ini akan mati, kata Jae Hoon. Jae Min berusaha menghentikan apa yang dilakukan kakaknya. Namun Jae Hoon telah selesai menuangkan sebotol penuh cairan Amonia kedalam tanki aquarium. Dibawah kakinya Choco menggonggong. Jae Hoon segera mengambil Choco dan berpesan pada adiknya agar tidak memberitahu ayah mereka. Jae Hoon berpesan pada adik laki-lakinya bahwa pengadu adalah hal terburuk di dunia. 

 

Beberapa saat kemudian ayah mereka datang. Terkejut melihat semua ikan dalam tanki aquarium mati, ayah bertanya pada Jae Min. Namun Jae Min tidak menjawab sepatah kata pun. Ia ketakuatan. Kemudian adik perempuan Jae Min yang keterbelakangan mental (Jae Hee) mengatakan persis apa yang dikatakan kedua kakaknya. Kemudian Jae Min menutup mulut Jae Hee. Ayah menemukan botol Amonia yang tergeletak di lantai kemudian pergi mencari Jae Hoon. 

 

Di pinggir danau nampak kerumunan orang-orang sedang menyaksikan sesuatu. Ayah tiri Jae Hoon mencari apa yang sedang terjadi. Nampaknya si Choco telah dibunuh dan mengambang di danau. Sesampai  dirumah Jae Hoon dipukuli ayah tirinya. 

 

Keesokan harinya Jae Hoon menghampiri adik laki-lakinya, Jae Min yang sedang bermain sendiri. Jae Hoon mengajak adiknya untuk bertemu Choco, anjing kesayangan ayahnya. Jae Hoon dan Jae Min berjalan ke tengah hutan. Mereka berhenti tepat di depan gundukan tanah yang dianggapnya kuburan anjingnya. Jae Hoon menyuruh adiknya agar mendoakan anjingnya dengan berdo' sambil menutup mata. Saat Jae Min mulai berdo'a, Jae Hoon mendorong tubuh adiknya kedepan hingga jatuh dan masuk kedalam lubang besar yang rupanya telah disediakan Jae Hoon. Jae Hoon mulai memasukkan tanah ke lubang tempat adiknya yang akan dikubur hidup-hidup. 

 

Tak berapa lama ibu mereka (Sung Ji Eun) datang kemudian mendorong Jae Hoon hingga terjatuh. Dengan segera Ji Eun menolong Jae Min dan menyuruhnya berlari pulang. Jae Hoon masih kesakitan saat melihat ibunya sedang mencekik lehernya. Ibunya mengatakan bahwa Jae Hoon adalah monster. Harusnya ia tidak melahirkannya.

 

Di dalam Gereja Jae Hoon bertanya pada Tuhan Yesusnya, apakah Tuhannya juga melihat Jae Hoon sebagai anak yang berbeda? Orang-orang disekelilingnya beranggapan sejak awal Jae Hoon memang berbeda. Ia merasa dirinya adalah monster. Namun ia berdo'a pada Tuhannya, memohon jangan jadikan dirinya seorang monster. 


Dedi Darwanto
Dedi Darwanto Saya adalah Konten Kreator dan seorang blogger

Posting Komentar untuk "Sinopsis MOUSE, Episode 1: Bibit Psikopat!"