Review Crash course in Romance episode 5

Review Crash course in Romance episode 5
Review Crash course in Romance episode 5

Review Crash course in Romance episode 5 - Malam itu selesai mengajar Chi yeol mampir ke toko Banchan. Menemui Haeng Seon, ingin membuat kesepakatan dengan wali murid Ha-e. Chi yeol menawarkan idenya untuk memberikan les privat gratis kepada Ha-e. Karena ada undang-undang untuk tidak menerima uang diluar pendapatan bimbel Pride. Tempat les privatnya dirumah Haeng seon. Sebagai gantinya ia menginginkan nasi kotak lauk-pauk pagi dan petang. Pagi diantar ke rumahnya, petang ia ambil di kedai selesai mengajar. Merasa sungkan dengan ide Chi yeol, ia meminta digratiskan saja lauk pauknya, namun Chi yeol menolak. Ia akan tetap membayar makanan pesanannya. Chi yeol berlaku seperti itu semata ia merasakan ketidak adilan yang menimpa Ha-e. Chi yeol meminta untuk jadwal les privatnya menyesuaikan jadwal Chi yeol saja. Dan yang paling penting, Chi yeol meminta ini adalah rahasia. Tak boleh ada yang tahu, termasuk Ju-yeong.


Selesai menutup tokonya Haeng Seon berbicara pada adiknya dan putrinya, Jae-woo dan Hae-e. Meminta untuk merahasiakan hal ini. Ha-e meminta agar diper olehkan tidur bersama ibunya. Hae-e masih tidak percaya bahwa sang guru bintang, Choi Chi yeol bisa memberikan les privat untuknya.

Dirumah, Chi yeol bergumam sendiri bagaimana ia bisa mengajukan kesepakatan seperti itu kepada wali murid. Mungkin karena perutnya kenyang, ia mengantuk kemudian tertidur tanpa membersihkan badannya terlebih dahulu. Tak lama tengah malam itu ia mendapat telepon tentang kematian Young-min di depan gedung Pride.

Pagi-pagi Chi yeol, Direktur Kim dan karyawan Pride sudah ada di TKP. Mereka sangat terkejut dengan kejadian tersebut. Mereka mengira Young-min meninggal akibat bunuh diri dari lantai paling atas. Chi yeol menyesal di pertemuan bimbel terakhir ia meminta Young-min keluar dari kelas. Tak lama Chi yeol dihubungi oleh pihak kepolisian, meminta agar dirinya mau memberikan keterangan terkait meninggal nya siswa di akademinya.

Hae-e dan Sun-jae sedang melakukan bersih-bersih. Sun-jae menanyakan apakah Hae-e bersedia menemani Geon-hu belajar. Nampaknya Geon-hu mendengar percakapan mereka. Geon-hu pun menanyakan langsung pada Hae-e. Ia merasa sebelumnya lebih aktif di bidang olahraga dan sekarang dirinya harus lebih aktif di pelajaran sekolah. Geon-hu merasa banyak tertinggal materi. Hae-e pun menyetujui permintaan Geon-hu. Tampaknya Sun-jae mulai cemburu.

Berita kematian Young-min tersebar. Haeng Seon turut prihatin atas kejadian tersebut. Ibu Sun-jae sedang makan bersama suami dan kedua mertuanya. Tampaknya ibu Sun-jae tetap menomor satukan pendidikan anak-anaknya. Tak lama ia pamit karena akan ada rapat geng ibu-ibu Skymom.

Ibu Sun-jae datang di pertemuan geng Skymom. Rupanya para ibu tetap bersikukuh agar bimbel tetap diadakan meskipun keadaan sedang berduka. Padahal sebelumnya akademi Pride sudah mengumumkan agar meliburkan bimbingan belajar selama beberapa hari.

Asisten Chi yeol mendapat telepon dari Direktur Kim, bahwa Chi yeol harus tetap mengajar di kelas intensif walaupun masih dalam suasana berduka. Direktur menyampaikan bahwa ini permintaan para wali murid intensif geng Skymomnet.

Akhirnya Chi yeol tetap mengajar di kelas intensif. Siswa yang tinggal 6 orang tersebut tetap mengikuti kelas walaupun suasana bening dan tanpa semangat. Sepulang mengajar Chi yeol terdiam dan tampak sangat sedih. Begitu pula asisten nya yang sedang menyetir mobil. Dirumahpun Chi yeol tetap tidak bisa tidur. Wali sudah menenggak pil tidur beberapa butir tetap saja ia terjaga. Hatinya sangat sedih. Ia merasa teguran terakhir Chi yeol membuat Young-min bunuh diri.

Keesokan paginya ia mencoba berlari pagi-pagi sekali. Mencoba melepaskan penat yang menghantuinya. Setelah berlari rupanya Chi yeol tertidur diruang kantornya. Hye-won, salah satu karyawan nya masuk dan terkejut melihat atasannya. Chi yeol masih saja salah menyebutkan nama satu-persatu karyawan walaupun sudah bekerja dengannya bertahun-tahun. Chi yeol bertanya dimanakah ia bisa mendapatkan modul les privat. Hye-won bingung. Pride tidak pernah membuka jadwal les privat. Rupanya Chi yeol membutuhkan untuk bisa mengajar Hae-e secara rahasia. Chi yeol memberikan kartu kredit pribadinya pada Hye-won, agar semua karyawannya bisa makan minum bersantai diluar, sedang Chi yeol akan mengcopy lembaran modul kelas intensif selagi tak ada karyawan diruang kerja.

Di kelas sekolah tampak Sun-jae hendak memberikan sesuatu kepada Hae-e. Namun langkahnya didahului Geon-hu. Geon-hu meminta teman yang duduk di samping Hae-e pindah tempat. Ia ingin duduk disamping Hae-e. Kemudian Geon-hu mulai meminta Hae-e menemani belajarnya. Sun-jae melihat apa yang dilakukan Geon-hu merasa sedikit kesal dan cemburu. Ditoilet sekolah Sun-jae bertemu Geon-hu, Sun-jae langsung bertanya mengapa harus Hae-e. Padahal ada dirinya atau Bang Su-a. Bang Su-a adalah murid sok pintar menurut Geon-hu. Ia pun berbalik tanya, apakah Sun-jae menyukai Hae-e, karena sendiri nya juga menyukai Hae-e.

Dikantor polisi, detektif yang menangani kasus Young-min mengatakan bahwa kasusnya segera ditutup. Asisten nya pun bingung mengapa secepat itu tanpa ada pengusutan lebih dalam. Detektif lain mengatakan bahwa pamannya adalah anggota dewan. Masalah tersebut tidak ingin menjadi konsumsi publik. Ia pun menambahkan bahwa kawannya yang menangani kasus Young-min masih trauma akibat kasus yang sama beberapa tahun lalu. Rupanya detektif tersebut masih menyimpan file terkait siswa SMP yang bunuh diri.

Haeng Seon ingat hari ini adalah hari pertama Hae-e mendapat les privat. Ia menitipkan kedainya pada Yeong-ju. Ia segera berlari kerumahnya, membersihkan rumah sebelum guru privat Hae-e datang. Chi yeol selesai mengajar dikelasnya. Tampaknya ia berusaha mencairkan suasana pada siswa-siswi karena masih dalam suasana berkabung. Chi yeol hendak diantar pulang asisten nya. Namun lagi-lagi ia menolak.

Malam itu sepulang mengajar diam-diam Chi yeol datang kerumah Hae-e. Ia menepati janjinya. Haeng Seon dan Jae-woo menyambutnya dengan hangat. Haeng Seon memperkenalkan tata letak rumahnya. Tanpa basa-basi Chi yeol memotong pembicaraan Haeng Seon. Ia segera menanyakan dimana kamar ruangan Hae-e. Haeng Seon masih saja berbasa-basi. Lumayan kesal dengan yang dilakukan Haeng Seon, Chi yeol pun mengenalkan bahwa dirinya adalah pria 1 miliar won. Setiap menit berharga jutaan won. Mendengar hal itu Haeng Seon langsung terdiam. Ia pun menyingkir.

Keesokan paginya Jae-woo hendak membeli kue wafle di cafe langganannya. Ia mencari karyawan yang biasa dia pesan wafle darinya. Rupanya pegawai wanita yang Jae-woo cari berpindah sift malam. Haeng Seon sedang menyiapkan nasi kotak yang akan dia kirim kerumah Chi yeol. Sesampai disana Haeng Seon hanya menaruh tas kotak bekal digantungan pintu depan rumah Chi yeol, kemudian ia pergi.

Chi yeol sedang berada di ruang kerjanya. Ia mendengar keributan antara asistennya dan salah satu karyawan. Meributkan adanya salinan percetakan ulang materi kelas intensif yang tercetak di mesin printer kantor. Hye-won yang kala itu terakhir mencetak lembaran materi kelas intensif bersikukuh tidak mencetak lagi modul tersebut. Hye-won dicurigai oleh asisten Chi yeol. Chi yeol yang merasa dirinya lupa menghapus tanggal cetakan terakhir, menutup mukanya agar tidak terlihat karyawannya. Chi yeol memanggil asisten nya di ruangannya. Kemudian diberinya kartu kredit prioritas miliknya kepada asisten nya untuk makan bersama dan menghibur Hye-won. Asisten nya bingung dengan sikap Chi yeol akhi-akhir ini.

Malam itu selesai urusan dikantor ia bertandang ke kedai Banchan sambil membawa tas bekal. Jae-woo masuk kedalam cafe dan mencari karyawan yang ia cari pagi tadi. Kemudian memesan waffle kesukaannya. Dari samping tampak pria yang juga karyawan cafe tersebut melirik terus kearah Jae-woo. Waffle pesanannya matang. Jae-woo menerima waffle tersebut namun tanpa sengaja sausnya mengenai tangan karyawan wanita tersebut. Dengan sigap Jae-woo mengelap tangan wanita itu dengan tangannya. Wanita itu terkejut dengan sikap Jae-woo. Karyawan laki-laki disamping wanita tadi langsung menarik kerah Jae-woo. Hendak memukuli Jae-woo namun ia membela diri, akibatnya karyawan laki-laki yang diketahui pacar karyawan wanita tersebut jatuh terpental.

Chi yeol selesai memberi les privat kepada Hae-e. Ia segera pamit namun Haeng Seon segera menyiapkan nasi kotak makan malamnya. Haeng Seon sangat berhati-hati saat memberikan pesanan makanan Chi yeol. Ia teringat kejadian sebelumnya. Tak lama Haeng Seon mendapat telepon dari kantor polisi bahwa adiknya ditahan. Haeng Seon segera keluar rumah dan segera naik motornya namun motornya tidak dapat dinyalakan. Akhirnya Haeng Seon pun menumpang mobil Chi yeol ke kantor polisi.

Disana ia memeriksa adiknya. Apakah Jae-woo masih baik-baik saja. Ia segera menemui penggugat Jae-woo. Haeng Seon langsung meminta maaf. Menjelaskan kondisi adiknya yang memang terlahir autis. Ia tidak bisa berbaur dengan banyak orang. Ia hanya menyukai kue waffle buatan nona karyawan tersebut karena dirasa berbeda dari buatan karyawan lainnya. Pacarnya tidak bisa menerima dan tetap akan melanjutkan perkara. Namun nona karyawan mengikhlaskan Jae-woo. Ia melihat Haeng Seon bersungguh-sungguh meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia pun berniat mencabut gugatannya. Chi yeol yang sedari tadi mendengarkan berdiri dibalik pintu pun terdiam. Akhirnya malam itu Jae-woo pulang bersama Haeng Seon. Rupanya Chi yeol datang menghampiri mereka kemudian mengembalikan ponsel Haeng Seon yang tertinggal di mobilnya. Mobil Chi yeol kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

Dirumah Hae-e menunggu ibunya dan pamannya datang. Haeng Seon mencari lauk tahu yang akan diberikan pada adiknya sebagai rasa syukur telah keluar dari ruang tahanan namun mereka kehabisan tahu. Hanya ada kacang. Haeng Seon pun ke toserba sebentar untuk membeli tahu. Keluar dari toserba sambil membawa sebungkus tahu Hae-e menelepon ibunya. Mengatakan bahwa pamannya sudah tertidur. Haeng Seon sedih dengan hari yang ia lalui. Ia pun minum alkohol dipinggir toserba sambil memakan tahu. Dari kejauhan Chi yeol yang masih berputar-putar mengendarai mobilnya melihat Haeng Seon sedang mabuk-mabukan dipinggir toserba. Kemudian ia menghampirinya. Mencoba menghentikan Haeng Seon tapi malah Chi yeol juga ikut minum. Baru beberapa gelas kecil Chi yeol yang tak terbiasa minum alkohol langsung tak sadar. Akhirnya Haeng Seon pun menyeretnya hingga kerumah. Malam itu Chi yeol menginap dirumah Haeng Seon.

Keesokan paginya Chi yeol baru tersadar apa yang terjadi semalam. Ia malu pada Haeng Seon, Hae-e, dan Jae-woo. Chi yeol hendak bergegas pergi dengan muka acak-acakan namun Haeng Seon menyarankan sarapan sup taoge pereda pengar dahulu. Chi yeol menolak dan tetap langsung pergi dari rumah Haeng Seon. Ikat pinggang Chi yeol tertinggal. Haeng Seon pun berlari mencoba menghentikan Chi yeol. Namun siapa yang menyangka, didepan rumah Haeng Seon, Chi yeol bertemu asisten nya, juga ada Yeong-ju disana.
Ooohhmaaiiigoooddd......
Sampai disini dulu ya drakor lovers.. Mimin bakal balik di episode 6 nanti. See you...

Dedi Darwanto
Dedi Darwanto Saya adalah Konten Kreator dan seorang blogger

Posting Komentar untuk "Review Crash course in Romance episode 5"