3 Bek yang Meraih Ballon d'Or: Legenda Pertahanan dalam Sepak Bola

 

Ballon d'Or, penghargaan yang dianggap sebagai yang paling bergengsi di dunia sepak bola, biasanya didominasi oleh penyerang dan gelandang kreatif. Namun, ada beberapa bek yang berhasil mematahkan dominasi tersebut dan mendapatkan penghargaan ini. Hingga tahun 2023, hanya ada tiga bek yang berhasil meraih Ballon d'Or. Mereka adalah pemain yang mampu mengubah jalannya pertandingan bukan hanya dengan kemampuan bertahan mereka, tetapi juga dengan kepemimpinan, visi, dan kecerdasan taktis di lapangan. Berikut adalah tiga bek legendaris yang berhasil meraih Ballon d'Or.

1. Franz Beckenbauer (1972 dan 1976)

Franz Beckenbauer, yang dikenal dengan julukan "Der Kaiser," adalah pemain pertama yang bermain sebagai bek dan memenangkan Ballon d'Or. Beckenbauer memenangkan penghargaan ini dua kali, pada tahun 1972 dan 1976, menjadikannya salah satu dari sedikit pemain yang berhasil meraih Ballon d'Or lebih dari satu kali.

Sebagai seorang pemain, Beckenbauer memperkenalkan peran baru dalam sepak bola yang dikenal sebagai sweeper (libero). Dalam peran ini, ia tidak hanya bertugas sebagai benteng terakhir pertahanan, tetapi juga sebagai playmaker yang memulai serangan dari belakang. Keahliannya dalam membawa bola keluar dari pertahanan dan memberikan umpan-umpan akurat ke depan membuatnya menjadi pemain yang sangat berpengaruh di lapangan. Keberhasilannya di tingkat klub bersama Bayern München dan di tingkat internasional bersama tim nasional Jerman Barat menegaskan statusnya sebagai salah satu bek terbesar sepanjang masa.

2. Matthias Sammer (1996)

Matthias Sammer menjadi bek kedua yang memenangkan Ballon d'Or, yang ia raih pada tahun 1996. Seperti Beckenbauer, Sammer juga memainkan peran sweeper (libero) dan dikenal karena kemampuannya dalam mengatur permainan dari lini belakang. Ia memimpin tim nasional Jerman untuk meraih kemenangan di Euro 1996, di mana ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Turnamen.

Sammer adalah pemain yang serba bisa dan memiliki kemampuan bertahan yang solid serta kemampuan untuk bergabung dalam serangan. Ia sering kali mencetak gol penting untuk timnya, baik di tingkat klub maupun internasional. Keberhasilan Jerman di Euro 1996 dan penampilannya yang konsisten sepanjang tahun membuatnya layak mendapatkan Ballon d'Or, yang menegaskan statusnya sebagai salah satu bek terbaik dalam sejarah sepak bola.

3. Fabio Cannavaro (2006)

Fabio Cannavaro adalah bek ketiga yang memenangkan Ballon d'Or, dan ia melakukannya setelah memimpin tim nasional Italia meraih kemenangan di Piala Dunia 2006. Cannavaro dikenal sebagai bek tengah dengan teknik bertahan yang luar biasa, kemampuan membaca permainan yang tajam, dan kepemimpinan yang kuat di lini belakang.

Meskipun Cannavaro tidak memiliki postur yang tinggi untuk seorang bek tengah, ia mampu mengatasi kekurangan ini dengan kecerdasan posisional dan kemampuan luar biasa dalam duel udara. Penampilannya yang luar biasa selama Piala Dunia 2006, di mana Italia hanya kebobolan dua gol sepanjang turnamen, membuatnya dinobatkan sebagai Pemain Terbaik FIFA dan meraih Ballon d'Or pada tahun yang sama. Cannavaro menjadi bek pertama yang memenangkan penghargaan ini sejak Franz Beckenbauer, dan prestasinya ini menjadikannya salah satu bek terbaik sepanjang sejarah sepak bola.

Kesimpulan

Memenangkan Ballon d'Or sebagai seorang bek adalah pencapaian yang luar biasa mengingat penghargaan ini biasanya didominasi oleh pemain dengan kontribusi gol yang lebih mencolok. Franz Beckenbauer, Fabio Cannavaro, dan Matthias Sammer adalah tiga bek yang berhasil meraih penghargaan ini, dan mereka melakukannya dengan mengubah cara permainan dipahami, menunjukkan bahwa pertahanan yang kokoh sama pentingnya dengan serangan yang tajam. Mereka adalah bukti bahwa seorang bek juga bisa menjadi pemain terbaik di dunia, asalkan mereka memiliki keahlian, visi, dan kepemimpinan yang luar biasa.