Maman Abdurahman Resmi Pensiun, Tutup Karier dengan Kenangan Manis
Jakarta – Setelah lebih dari dua dekade menghiasi panggung sepak bola nasional, Maman Abdurahman resmi mengumumkan pensiun sebagai pesepak bola profesional. Bek tengah berpengalaman ini menyampaikan kabar tersebut melalui akun Instagram pribadinya pada 18 Juni 2025.
Maman, yang lahir pada 12 Mei 1982, mengakhiri karier panjangnya di usia 43 tahun bersama PSPS Pekanbaru, klub Liga 2 yang dibelanya di musim 2024/25. Ia tampil dalam 12 pertandingan musim ini dan menutup kariernya sebagai kapten tim dalam laga play-off promosi, meski harus mengakui keunggulan Persijap Jepara dengan skor tipis 0-1.
Karier Panjang dan Penuh Warna
Langkah Maman di dunia sepak bola dimulai sejak muda, dengan membela PS PAM Jaya di akhir era 1990-an. Ia kemudian berseragam Persijatim Solo, PSIS Semarang, Persib Bandung, Sriwijaya FC, Persita Tangerang, hingga memperkuat Persija Jakarta selama delapan musim (2016–2024). Tahun terakhirnya dihabiskan bersama PSPS Pekanbaru.
Prestasi dan Penghargaan
Salah satu puncak prestasinya adalah terpilih sebagai Pemain Terbaik Liga Indonesia Divisi Utama tahun 2006 saat membela PSIS Semarang. Di level klub, ia turut membawa Persija meraih gelar Liga 1 2018, serta trofi Piala Presiden dan Piala Menpora.
Di level internasional, Maman menjadi andalan Timnas Indonesia sejak 2004 hingga 2013, dengan total 30 caps. Ia ikut serta dalam Piala Asia 2007 serta tampil di final AFF 2010 melawan Malaysia.
Momen Mengharukan di Pengujung Karier
Salah satu momen paling emosional dalam kariernya terjadi saat ia tampil bersama anaknya, Rafa Abdurrahman, di laga Liga 1 musim 2023/24. Maman dan Rafa bermain untuk Persija Jakarta dalam laga melawan PSIS Semarang — menjadikan mereka pasangan ayah-anak pertama yang tampil bersama di laga resmi kasta tertinggi Indonesia.
Ucapan Perpisahan
Dalam pernyataan pensiunnya, Maman menuliskan, “Sepak bola telah memberi saya lebih dari yang bisa saya bayangkan. Kemenangan, kekalahan, pelajaran, dan yang paling penting: kenangan indah bersama banyak orang hebat.”
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh klub yang pernah ia bela, para pelatih, rekan-rekan setim, serta keluarganya yang selalu mendukung sepanjang perjalanan kariernya.
Penutup
Keputusan Maman untuk gantung sepatu bukan sekadar akhir dari karier profesional, melainkan juga perpisahan dari salah satu sosok yang menjadi bagian penting dalam sejarah sepak bola Indonesia. Ia pergi dengan kepala tegak, meninggalkan warisan pengalaman, kepemimpinan, dan loyalitas yang akan selalu dikenang.
Posting Komentar untuk "Maman Abdurahman Resmi Pensiun, Tutup Karier dengan Kenangan Manis"
Posting Komentar