Cole Palmer: Menjulang di Puncak, Kembali ke Akar

Zahtekhno.com - Di tengah sorotan dunia, Cole Palmer menunjukkan bahwa kejayaan tak pernah membuatnya lupa dari mana ia berasal.

Cole Palmer: Menjulang di Puncak, Kembali ke Akar

Hanya sehari sebelum tampil di final Piala Dunia Antarklub, Palmer terekam publik sedang mengendarai skuter santai di Times Square, New York. Sebuah gambaran kontras dari apa yang terjadi keesokan harinya—dua gol krusial di partai final dan gelar juara dunia yang dipersembahkan untuk Chelsea.


Namun, alih-alih larut dalam euforia om mengambil jeda liburan mewah seperti kebanyakan pesepakbola seusianya, Palmer memilih jalur berbeda. Ia terbang ke sebuah tempat yang jarang disorot media, tapi sangat berarti baginya: St. Kitts dan Nevis.


Negara kecil di Karibia itu adalah tanah kelahiran ayahnya. Meski Palmer lahir dan besar di Inggris, ia tak pernah melupakan akar leluhurnya. Sambutan hangat pun mengiringi kedatangannya. Penduduk lokal menyambut sang bintang muda dengan tarian tradisional, pelukan hangat, dan cinta yang melimpah.


Ia bahkan disambut langsung oleh Presiden dan Perdana Menteri. Sang perdana menteri berkata penuh kebanggaan, “Kami melihatnya sebagai salah satu dari kami, putra tanah ini.”


Tak hanya hadir secara simbolis, Palmer juga menyatu dengan masyarakat. Ia menyempatkan diri bermain basket bersama anak-anak, menunjukkan bahwa sekalipun telah berada di puncak karier, kakinya tetap berpijak di tanah.


Langkah Cole Palmer bukan hanya soal nostalgia, tapi juga pesan kuat tentang identitas dan penghargaan pada akar budaya. Dalam era sepak bola modern yang kerap diselimuti glamor, tindakan ini adalah pengingat bahwa kemuliaan sejati bukan hanya soal trofi—tetapi juga soal jiwa yang tak melupakan rumah.


Dedi Darwanto
Dedi Darwanto Saya adalah Konten Kreator dan seorang blogger

Posting Komentar untuk "Cole Palmer: Menjulang di Puncak, Kembali ke Akar"