Royston Drenthe: Dari Bintang Real Madrid yang Mengaku Tuhan Hingga Jadi Rapper
Tidak semua pemain berbakat mampu memikul beban popularitas. Kisah Royston Drenthe menjadi salah satu contoh nyata bagaimana ketenaran dan kemewahan bisa menghancurkan karier gemilang dalam sekejap.
Awal Gemilang Bersama Real Madrid
Pada tahun 2007, Real Madrid merekrut Royston Drenthe dari Feyenoord. Pemain muda asal Belanda ini datang ke Santiago Bernabeu dengan segudang harapan. Debutnya di Piala Super Spanyol melawan Sevilla langsung membuat heboh. Drenthe mencetak gol spektakuler dari jarak jauh, memukau banyak legenda, termasuk Ruud Gullit dan Robinho.
Saat itu, dunia mengira Madrid telah menemukan calon bintang baru. Kecepatan, teknik, serta keberaniannya membawa bola menjadi modal berharga untuk bersinar di pentas Eropa.
Popularitas yang Menghancurkan
Sayangnya, sorotan yang terlalu cepat datang justru menjadi bumerang. Popularitas besar yang diperoleh Drenthe di usia sangat muda membuatnya lupa daratan. Ia terbuai dengan gaya hidup mewah, pesta tanpa henti, dan hubungan asmara yang berujung memiliki delapan anak dari wanita berbeda.
Yang paling kontroversial, Drenthe bahkan sempat menyebut dirinya sebagai “Tuhan.” Pernyataan itu mengundang kritik keras dan membuat citranya kian terpuruk. Kehidupan malam, alkohol, serta kurangnya disiplin perlahan menggerus performanya di lapangan.
Karier yang Merosot Tajam
Real Madrid akhirnya kehabisan kesabaran. Drenthe dipinjamkan ke klub-klub lain, termasuk Hercules di Spanyol, sebelum akhirnya dilepas ke Alania Vladikavkaz di Rusia. Dari situ, kariernya terus menurun. Ia sering berganti klub, tak pernah benar-benar menemukan kembali performa terbaiknya.
Lebih parah lagi, Drenthe mengalami masalah finansial yang membuatnya bangkrut. Semua kemewahan yang dulu ia banggakan hilang begitu saja.
Pensiun dan Mencoba Peruntungan Baru
Pada 2023, Drenthe memutuskan gantung sepatu. Namun hidupnya tak berhenti di sana. Mengejutkan banyak orang, ia muncul kembali ke publik sebagai seorang rapper. Drenthe bahkan telah merilis beberapa lagu, mencoba menyalurkan bakatnya di dunia musik.
Dalam sebuah wawancara emosional, Drenthe meminta maaf kepada semua orang yang pernah menaruh harapan besar padanya — termasuk para penggemar timnas Belanda. Penyesalan datang terlambat, tetapi ia berusaha menata hidupnya lagi dengan cara yang berbeda.
Pelajaran Berharga
Kisah Royston Drenthe menjadi pengingat bahwa bakat besar saja tidak cukup. Butuh mental kuat, kedewasaan, dan disiplin untuk benar-benar bertahan di puncak. Popularitas yang datang terlalu cepat bisa menjadi pedang bermata dua.
Semoga cerita ini menjadi pelajaran, bukan hanya bagi para pesepakbola muda, tetapi juga siapa saja yang sedang mengejar mimpi besar. Karena sejatinya, mempertahankan kesuksesan seringkali jauh lebih sulit daripada meraihnya.
Posting Komentar untuk "Royston Drenthe: Dari Bintang Real Madrid yang Mengaku Tuhan Hingga Jadi Rapper"
Posting Komentar