Port FC Ukir Sejarah, Tundukkan Oxford United dan Juara Piala Presiden 2025

BANDUNG — Port FC menorehkan tinta emas dalam sejarah Piala Presiden. Klub asal Thailand tersebut sukses menjadi kampiun edisi 2025 setelah menaklukkan Oxford United dengan skor tipis 2-1 pada laga final yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (13/7).

Pertandingan ini bukan sekadar adu taktik, tetapi juga menjadi panggung dramatis penuh dinamika. Oxford United, wakil Inggris yang tampil agresif sejak menit pertama, langsung membuka skor pada menit ke-8 lewat sontekan Mark Harris. Gol cepat itu sempat membuat ribuan pendukung Port FC yang hadir terdiam.

Namun, mental juara Port FC tak runtuh. Menjelang turun minum, tepatnya pada menit ke-43, Teerasak Poeiphimai memaksimalkan kemelut di depan gawang Oxford untuk mencetak gol penyeimbang. Kedudukan 1-1 memompa semangat skuad asuhan Choketawee Promrut saat masuk ruang ganti.

Memasuki babak kedua, Port FC langsung menggebrak. Hanya tiga menit selepas jeda, Brayan Perea membawa Port FC berbalik unggul melalui tembakan terukur yang gagal diantisipasi kiper Oxford. Gol tersebut sekaligus menjadi penentu kemenangan.

Drama belum berhenti di situ. Port FC harus bermain dengan 10 orang usai Tanaboon Kesarat diganjar kartu merah akibat pelanggaran keras. Meski demikian, tim asal Bangkok ini menunjukkan disiplin bertahan yang luar biasa. Berulang kali serangan Oxford dipatahkan lini belakang Port yang tampil lugas hingga peluit panjang berbunyi.

Dengan hasil ini, Port FC bukan hanya menggenggam trofi Piala Presiden 2025, tetapi juga mencatat sejarah sebagai klub Asia non-Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar di turnamen pramusim bergengsi tanah air. Sebuah pencapaian yang semakin mengokohkan reputasi mereka di kawasan regional.

Sebaliknya, Oxford United harus puas dengan status runner-up. Meski gagal membawa pulang trofi, performa mereka sepanjang turnamen tetap layak diacungi jempol, terlebih Mark Harris dinobatkan sebagai top skor dengan torehan tiga gol.

Kemenangan Port FC sekaligus menjadi bukti bahwa sepak bola Asia Tenggara memiliki daya saing yang patut diperhitungkan di level internasional. Euforia pun pecah tak hanya di tribun stadion, tetapi juga di jalan-jalan Bangkok yang langsung menggelar konvoi merayakan keberhasilan klub kebanggaan mereka.