FIFA Perkenalkan Aturan Baru Kontroversial untuk Piala Dunia 2026
Piala Dunia 2026 seharusnya menjadi ajang sepak bola terbesar dalam sejarah. Turnamen ini akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko dengan skala yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, sederet aturan baru yang diperkenalkan FIFA justru menimbulkan perdebatan sengit di kalangan pecinta sepak bola dunia.
Penalti Hanya Sekali Tembak
Aturan pertama yang paling banyak diprotes adalah perubahan sistem penalti. Jika selama ini pemain masih memiliki peluang mencetak gol lewat pantulan bola (rebound) setelah ditepis kiper atau mengenai mistar, kini FIFA menegaskan bahwa penalti hanya sekali tembak. Begitu bola gagal masuk, permainan langsung dilanjutkan.
Banyak pihak khawatir aturan ini akan mengurangi dramatisnya momen adu penalti yang selama ini menjadi salah satu daya tarik utama Piala Dunia.
VAR Menguasai Segalanya
Teknologi Video Assistant Referee (VAR) juga mendapat porsi lebih besar. Jika sebelumnya VAR hanya digunakan untuk memantau momen krusial seperti gol, penalti, atau kartu merah, di Piala Dunia 2026 VAR akan mengawasi semua aspek pertandingan, bahkan untuk hal-hal kecil seperti tendangan sudut dan lemparan ke dalam.
Langkah ini menimbulkan pertanyaan: apakah sepak bola akan kehilangan keluwesannya karena terlalu sering dihentikan oleh intervensi teknologi?
Jeda Tambahan Layaknya NBA
FIFA juga menambahkan aturan jeda ekstra di tengah pertandingan. Alasannya? Memberi waktu pemain untuk beristirahat sekaligus memberi ruang bagi sponsor menampilkan iklan. Aturan ini disebut-sebut meniru gaya NBA yang sarat dengan slot komersial.
Banyak fans merasa khawatir bahwa sepak bola semakin terjebak dalam kepentingan bisnis dan meninggalkan esensi permainannya sebagai hiburan murni.
48 Tim, 104 Pertandingan
Selain aturan teknis, format Piala Dunia 2026 juga berubah drastis. Jumlah peserta bertambah dari 32 menjadi 48 tim, dengan total pertandingan mencapai 104 laga. Ini akan menjadi Piala Dunia terpanjang sepanjang sejarah, dengan durasi lebih dari sebulan penuh.
Sebagian kalangan menyambut baik langkah ini karena memberi kesempatan lebih banyak negara tampil di panggung terbesar. Namun, ada juga yang khawatir kualitas turnamen menurun karena terlalu banyak pertandingan yang tidak seimbang.
Pesta Sepak Bola atau Eksperimen Berisiko?
Dengan sederet aturan baru ini, muncul pertanyaan besar: apakah Piala Dunia 2026 akan menjadi pesta sepak bola yang spektakuler, atau justru berubah menjadi eksperimen yang berisiko merusak sakralnya turnamen?
Posting Komentar untuk "FIFA Perkenalkan Aturan Baru Kontroversial untuk Piala Dunia 2026"
Posting Komentar