Eduardo Camavinga, Si Serba Bisa yang Kini Jadi Winger Kanan Real Madrid

Di pertandingan sebesar El Clásico, banyak yang mengira Xabi Alonso bakal tampil dengan formasi klasik Real Madrid. Tapi siapa sangka, pelatih asal Spanyol itu justru membuat keputusan tak terduga: menempatkan Eduardo Camavinga sebagai sayap kanan!

Langkah ini membuat publik tercengang. Sejak kapan pemain berposisi gelandang bertahan itu jadi winger?

Dari Penyerang, Gelandang, Hingga Bek Kiri

Tak banyak yang tahu, Camavinga sebenarnya memulai kariernya sebagai penyerang di akademi Rennes. Pelatihnya waktu itu melihat potensi besar dalam visi bermain dan kontrol bolanya. Ia pun ditarik mundur menjadi gelandang.

Ketika Real Madrid dilanda krisis bek kiri pada era Carlo Ancelotti, Camavinga lagi-lagi jadi solusi dadakan. Ia dimainkan di posisi itu dan tampil solid — cepat, tenang, dan disiplin bertahan.

Sekarang Jadi Winger Kanan di El Clásico

Laga El Clásico terbaru menjadi bukti baru kalau Camavinga bukan pemain biasa.

Xabi Alonso, yang kini menukangi Real Madrid, memilih memainkan Camavinga di sayap kanan — posisi yang belum pernah ia coba sebelumnya.

Hasilnya? Luar biasa!

Camavinga tampil menonjol dengan statistik yang memukau:

85% umpan sukses

2 umpan kunci

8 dari 10 duel dimenangkan

100% dribbling sukses

Ia bahkan menjadi salah satu kunci kemenangan Real Madrid atas Barcelona malam itu.

Jadi Meme, Tapi Juga Simbol Fleksibilitas

Aksi Camavinga membuat warganet langsung bereaksi. Meme pun bermunculan:

> “Jadi dokter bisa, jadi bis juga bisa!” 😄

Namun di balik guyonan itu, ada satu fakta penting: Camavinga adalah simbol pemain modern serba bisa — mampu mengisi banyak peran dan tetap tampil kompetitif di level tertinggi.

Jika nanti Real Madrid krisis kiper, mungkin hanya tinggal tunggu waktu sampai “Camao” berdiri di bawah mistar.