Derby Roma 2004: Ketika Hoaks Menghentikan Sebuah Pertandingan Besar
Apa yang sebenarnya terjadi malam itu? Mengapa ribuan Ultras tiba-tiba mengamuk, menuntut pertandingan dihentikan, dan berusaha menyerang aparat keamanan?
Pertanyaan itu menghantui banyak orang hingga hari ini. Semua berawal pada derby panas AS Roma kontra Lazio tahun 2004, sebuah laga Serie A yang kemudian berubah menjadi salah satu insiden paling kelam dalam sejarah sepak bola Italia.
Awalnya, Stadio Olimpico bergemuruh seperti biasa. Namun hanya dalam hitungan menit, suasana berubah mencekam. Sebuah kabar mengejutkan menyebar cepat di tribun: polisi disebut menabrak seorang anak kecil hingga tewas di luar stadion.
Berita itu—yang tak pernah terverifikasi—langsung menyulut kemarahan besar. Ultras dari kedua kubu kompak melupakan rivalitas mereka. Seruan untuk menyerang aparat menggema di seluruh penjuru tribune. Situasi mengarah pada kekacauan massal.
Melihat kepanikan publik, beberapa perwakilan Ultras mendatangi kapten Roma, Francesco Totti, dan meminta pertandingan dihentikan demi menghindari tragedi yang lebih besar. Totti pun bergegas menuju wasit dan melobi agar laga dibatalkan.
Sementara itu, di luar stadion, kelompok garis keras benar-benar berusaha menyerang aparat keamanan. Tensi meningkat, kota Roma terasa seperti berada di ambang kerusuhan besar.
Dan akhirnya, keputusan berat itu diambil: pertandingan resmi dihentikan.
Namun bagian paling ironis dari drama ini terungkap kemudian. Kabar tentang anak kecil yang tewas ternyata hoaks. Tidak pernah terjadi. Sebuah rumor yang tak jelas sumbernya, tetapi cukup untuk memicu kekacauan besar di salah satu pertandingan paling sensitif di Italia.
Hingga kini, Derby Roma 2004 dikenang sebagai noda hitam dalam sejarah sepak bola Italia—pengingat keras bahwa sebuah informasi palsu bisa melumpuhkan stadion berisi puluhan ribu orang hanya dalam hitungan detik.

Posting Komentar untuk "Derby Roma 2004: Ketika Hoaks Menghentikan Sebuah Pertandingan Besar"
Posting Komentar