Kisah Balas Dendam Paling Epik: Wesley Sneijder dan Janji yang Ditunaikan di Bernabeu
Di dunia sepak bola, ada banyak kisah kebangkitan. Tapi untuk urusan balas dendam paling elegan, sedikit yang bisa menyaingi cerita Wesley Sneijder.
Segalanya berawal dari Ajax, rumah yang membesarkan bakat brilian Sneijder. Pada 2007, Real Madrid membawanya ke Bernabéu sebagai bintang baru. Awal musim berjalan sempurna—empat gol dalam tiga laga, kontribusi vital, hingga akhirnya mengangkat trofi La Liga 2008. Hidup tampak begitu manis untuk sang playmaker Belanda.
Namun 12 bulan kemudian, suasananya berubah drastis. Madrid sedang menyiapkan Galácticos jilid dua. Butuh dana segar, dan salah satu yang dikorbankan adalah Sneijder. Ia tak ingin pergi, tapi keputusan sudah dibuat. Saat mencoba bicara langsung dengan Florentino Pérez, ia justru mendapat ucapan dingin:
“Saya tak punya banyak waktu bicara dengan Anda. Kami ingin juara Liga Champions.”
Kalimat itu menancap dalam. Di sana Sneijder bersumpah satu hal:
“Saya akan memenangkan Liga Champions sebelum Galácticos Anda melakukannya.”
Dan dunia sepak bola mencatat bagaimana janji itu terpenuhi.
Bersama Inter Milan, di musim pertamanya, Sneijder bukan hanya tampil gemilang—ia masuk final Liga Champions, yang kebetulan digelar… di Santiago Bernabéu.
Inter menang. Treble winner. Dan tepat di ruang ganti Madrid, Sneijder berpose dengan trofi yang dulu dianggap bukan jalannya. Ia meninggalkan pesan halus:
“Saya di sini… dan saya sudah menepati janji.”
Kadang, balas dendam paling kejam memang tidak diucapkan.
Ia diangkat tinggi—dalam bentuk piala—di depan mereka yang dulu meremehkanmu.

Posting Komentar untuk "Kisah Balas Dendam Paling Epik: Wesley Sneijder dan Janji yang Ditunaikan di Bernabeu"
Posting Komentar