Review Drama Korea Crash Course in Romance Episode 2 | Sinopsis Crash Course in Romance
Kemudian flashback pun dimulai, kala itu Chi yeol adalah seorang pelajar dari orang tua yang miskin. Ayahnya bekerja keras untuk tetap bisa menyekolahkan Chi yeol yang memang notabene pelajar teladan. Chi yeol hidup berdua dengan ayahnya. Ia terbiasa menyantap makanan di kedai milik tetangganya. Kala itu seorang ibu yang biasa memberikan makanan untuk Chi yeol semasa pelajar ternyata adalah ibu dari Nam haeng seon yang saat itu masih menjadi atlet nasional. Ibu Haeng seon sering menegur Chi yeol yang sering makan tidak teratur hingga suatu ketika Chi yeol yang masih remaja menerima telepon bahwa ayahnya meninggal dalam kecelakaan kerja, saat itu juga Chi yeol menjadi anak yatim.
Suatu hari ada seorang ibu bersama anaknya, mereka membawa koper dan berjalan menghampiri toko makanan Ibu Haeng seon. Saat Haeng seon dan ibunya sedang berbincang-bincang ada seorang anak yang berdiri di depan pintu kedai makanan sambil membawa koper. Rupanya anak tersebut ditinggal ibunya dengan hanya meninggalkan secarik kertas.
![]() |
masa kecil Hae-e saat baru ditelantarkan ibunya |
Haeng Seon mengambil surat tersebut kemudian membacanya di depan ibunya, bahwa seorang wanita memang sengaja menitipkan anak perempuannya berusia 8 tahun. Tertulis dalam surat tersebut bahwa anak perempuan itu bernama Hae e. Ibu gadis tersebut berjanji menitipkan sementara. Ibu Haeng Seon bertanya pada anak perempuan tersebut ke mana ibunya pergi kemudian ibu Haeng Seon berusaha membuntuti wanita yang meninggalkan anaknya. Namun ternyata terjadi kecelakaan dan ibu Haeng seon meninggal. Sejak saat itu Haeng Seon menjadi Ibu tunggal bagi Nam Hae e.
Karir Nam Haeng Seon yang saat itu menjadi atlet nasional bola tangan menjadi sering absen karena bekerja keras, mengurus kedai makanan yang ditinggalkan ibunya dan ia harus mengasuh Hae e. Haeng Seon pun menjadi sering ditegur oleh pelatihnya karena sering terlambat dan absen dalam latihan. Akhirnya Haeng Seon pun menyatakan dirinya lebih baik mundur dari anggota tim nasional. Haeng Seon pun mulai mengabdikan dirinya bekerja di kedai makanan dan menjadi Ibu tunggal untuk Hae e.
Beberapa tahun kemudian Hae e sudah beranjak remaja ia merasa nilai pelajarannya menurun dan ia butuh tutor bimbingan matematika. Ia mengungkapkan pada ibunya bahwa ia menginginkan kelas bimbel. Ibunya menyanggupinya. Haeng seon berusaha mencari info tentang kelas bimbingan belajar yang diminati Hae e. Haeng seon pun pergi ke kantor administrasi yang bernama Pride. Hang Seon masih belum mengetahui bahwa tutor unggulan 'Pride' adalah Chi yeol.
Chi yeol yang mengidap asam lambung sedang berkonsultasi dengan psikolog nya, Chi yeol mengatakan bahwa terakhir ia makan makanan milik kedai "Bhancan" tapi tidak mual. bingung dengan anggapannya sendiri apakah dirinya mengidap bipolar, kemudian psikolognya menjelaskan belum tentu anggapannya itu benar. Bisa jadi karena emosi yang membaik karena makanannya. Psikolognya ikut senang dan terus memberikan semangat pada Chi yeol. Setelah selesai berkonsultasi dengan psikolog nya Chi yeol pun kembali ke kantornya dan ia berbincang sebentar dengan asistennya menanyakan bagaimana jika nanti memilih makanan di kedai bancan seperti kemarin, asistennya terkesan dengan ajakan atasannya.
Chi yeol sedang menggelar seminar untuk para wali murid dan murid kelas bimbelnya. Ia mengajukan sesi tanya jawab. Ada salah satu wali murid yang bertanya tentang bagaimana cara menyikapi bahwa anaknya sering mengeluh jika sedang mengerjakan soal ujian. Saat belum selesai menjawab semua pertanyaan namun waktunya tak cukup. Chi yeol memberi solusi bahwa saat mengerjakan soal2 biasakan menggunakan timer/waktu. Setelah selesai menggelar seminar Chi yeol dan asistennya bertandang ke kedai bancan untuk membeli makan malam.
Namun ketika dia sampai di depan pintu depan kaca kedai bancan Chi yeol mendapati ada seorang wanita yang kemarin mengejarnya dan Chi yeol merusak handphone milik adiknya. Chi yeol langsung berbalik arah dan berlari masuk mobil beserta asistennya Chi yeol ketakutan dan panik melihat Haeng seon. Asistennya bertanya mengapa dia bertingkah seperti itu tapi Chi yeol tidak mau mengungkapkan, hanya menyuruh untuk segera tancap gas. Tak berapa lama Haeng Seon pun keluar menegur asistennya yang sedang duduk di bangku sopir untuk tidak parkir sembarangan di depan kedai miliknya. Chi yeol yang duduk di kursi penumpang belakang berusaha untuk menutupi dirinya agar Haeng Seon tidak melihat nya.
Sesampai dirumah Chi yeol berusaha makan makanan seadanya. Ia berusaha menenangkan pikirannya bahwa dirinya makan apapun yang ada tidak akan membuatnya mual apalagi sampai muntah akibat asam lambungnya. Namun baru beberapa suapan rupanya ia tidak tahan dan segera muntah kemudian membuang makanannya tersebut. Rupanya Chi yeol memang tidak bisa memakan sembarang makanan. Alhasil malam itu Chi yeol menahan rasa laparnya karena tidak bisa memakan apapun.
Di sisi lain ada sunjae, pelajar laki-laki teman baik Hae e, sunjae sepulang sekolah mendapati ibunya sedang duduk dan minum miras. Ibunya yang seorang pengacara bertanya pada sunjae mengapa pulang terlambat. Sunjae menjawab bahwa dia sedang berkonsultasi dengan asisten pengajarnya. Sunjae segera membuatkan air madu untuk meredakan mabuk ibunya.Saat di dapur ibunya memeluk punggung Sunjae dan berbisik bahwa Sunjae wajib berusaha keras dalam belajarnya karena itu merupakan satu-satunya harapan ibunya.
Sebelumnya ibunya Sung jae meminta kepada Sung jae untuk bisa masuk Universitas kedokteran. Sebelum Ibunya Sung jae meninggalkan dapur ia meletakkan secarik kertas yang ia tempatkan pada tumpukan piring kecil di rak atas. Tak berapa lama kemudian rupanya ada seorang laki-laki berbaju tudung hitam diam-diam mengambil kertas yang ibunya Sung jae tinggalkan. Siapakah dia..? Mimin juga belum tahu ya.. Kita simak terus oke
Keesokan paginya alarm Haeng Seon berbunyi tanda bahwa ia segera bergegas untuk bisa cepat-cepat mendaftarkan putrinya di bimbingan belajar "Pride". Ketika hendak keluar rumah untuk segera mendaftarkan putrinya haeng Seon bertemu Chi yeol di depan kedai makanannya yang belum buka. Rupanya Chi Yeol sudah menunggu karena dari semalam dia kelaparan tidak bisa makan apapun. Haeng Seon menyatakan bahwa kedai akan buka nanti pukul 12.00 siang karena dia sedang ada urusan. Chi yeol menyanggupi bahwa ia harus menahan laparnya 5 jam lagi rupanya.
Pada pagi itu bukan dirinya saja yang berlari terburu-buru mendaftarkan putrinya di bimbingan belajar "Pride" banyak wali murid yang searah dengan Haeng Seon. Mereka para ibu-ibu saling mengejar nomor antrian. Beruntung Haeng seon masih bisa mendapatkan nomor urut meskipun urutan terakhir.
Dikelas Ba sua, teman perempuan Hae e yang selalu merasa dirinya tersaingi, pasti mendapatkan nilai terbaik, sedang bertelepon dengan ibunya bahwa ibunya berhasil mendapatkan nomor antrian bimbel. Tak lama Hae e mendapat telepon dari ibunya juga, bahwa ibunya berhasil mendapatkan nomor antrian bimbel yang sama dengan Sua. Sua mulai kesal mendengarnya.
Pagi itu Chi yeol ingin membeli sarapan di kedai Banchan. Ia tak melihat ada Haeng Seon di dalam. Hanya ada Yeong Ju, teman bekerja Haeng seong. Haeng seong memberitahu kawannya bahwa ia berhasil mendapatkan tempat untuk Hae e. Haeng seon bersyukur atas itu. Ia juga mengatakan bahwa ia sedang pusing memikirkan keuangannya. Harus memperbaiki ponsel Jae woo yang belum setahun ia belikan untuk adiknya. Haeng Seon juga mengatakan ia bisa memaafkan apapun namun tidak untuk si pencuri. Chi yeol langsung ketakutan mendengarnya. Haeng Seon mengatakan apabila bertemu kembali ia akan menghajarnya. Yeong ju menambahkan, "cabut semua organ dalamnya dan gulung seperti kimchi. Kita jadikan mie rebus isi jeroan". Haeng Seon menambahkan kembali, "Lalu cabut bola matanya dan pakai untuk main biliar". Mendengar itu Chi yeol semakin ketakutan. Haeng Seon memberitahukan bahwa pelanggan barunya bisa mendapatkan bonus namun Chi yeol menolak. Yeong ju meminta agar menjadi pelanggan toko mereka. Lalu disodorkannya kartu keanggotaan. Namun Chi yeol menulis namanya dengan nama 'Ji Dong Hui'.
Diluar nampak Chi yeol yang sedang menikmati makanannya yang ia santap dalam mobil. Ia merasa bersalah atas kerusakan ponsel Jae-woo, adik Haeng Seon. Ia bergumam, memiliki bisnis makanan selezat ini mengapa ia masih sedih memikirkan ponsel rusak adiknya.
Di dalam kedai Banchan, Yeong ju menghampiri Haeng Seon sambil memberikan minuman berenergi. Yeong ju mengatakan bahwa pelanggan pria berkacamata tadi tampaknya menyukai Haeng Seon. Yeong ju mengatakan kawannya itu jomblo akut. Heong Seon pun jadi membahas siapa dulu yg menjadikannya orang tua. Punya ide mengatakan pada orang-orang bahwa suaminya membuka Dojo Taekwondo di Filipina. Dan menyebarkan berita tersebut saat toko baru buka. Rupanya Yeong ju mengatakan hal tersebut karena Haeng Seon digosipkan, orang-orang mengira kawannya seorang janda. Tak ada yang tahu bahwa sebenarnya Haeng Seon masih perawan.
Sepulang sekolah Hae e langsung menghampiri ibunya. Ia berterima kasih dan memberikan kue kesukaan ibunya. Mereka berdua berbincang sebentar diluar kedai. Menikmati hari sore mereka.
Bang su-a dijemput ibunya sepulang sekolah. Su-a nampak murung. Ibunya menghiburnya. "Bang su-a, peringkat 1 SMA Urim mengapa muram hari ini?" Kemudian Su-a bertanya apakah Hae-e masuk kelas pak Choi (bimbel pride). Ibunya mengangguk. Ibu Su-a tahu karena sempat bertemu ibu Hae-e saat antrian pendaftaran. Rupanya Su-a kesal karena Hae-e pasti akan menjadi rivalnya. Su-a sangat membenci Hae-e tanpa alasan.
Chi yeol sedang mengajar di tempat bimbelnya. Ia mengajar sesi akhir tahun musim namun ia bertemu kembali dengan murid stalkernya atau sasaeng fans yang di episode sebelumnya gadis tersebut telah membuat rumor tak sedap di media tentang kelancangannya memeluk tutor matematikanya saat ia menerobos masuk ke tempat apartemen Chi yeol. Rupanya gadis pelajar tersebut telah menyiapkan sesuatu dan dari kejauhan dipotret. Aksi tersebut menimbulkan skandal Chi yeol. Setelah menyelesaikan kelas bimbelnya Chi yeol bergegas ke mobil bersama asistennya namun ia menghentikan asistennya yang ingin menyetir. Chi yeol berkata bahwa ia ingin menyetir sendiri lalu asistennya memberikan ponsel pesanan Chi yeol. Gadis pelajar yang sebelumnya membuat skandal dengan Chi yeolsedang berjalan di Gang yang gelap ia sedang pertelepon dengan kawannya mengatakan bahwa ia akan terus menghantui Chi yeol dan dia berharap akan bersama-sama terus dengan tutor matematikanya tersebut. Namun tiba-tiba nampak laki-laki berjaket tudung hitam dari kegelapan melempar bola besi kecil mengenai kepala gadis pelajar tersebut.
Malam itu Chi yeol yang menghentikan asistennya untuk menyetir rupanya ia mendatangi kedai makanan Banchan Haeng seon. Kawan Haeng Seon, Young Ju yang baru saja pamit pulang. Tiba tiba datang seseorang, rupanya pelanggan berikutnya adalah Chi yeol masih menggunakan topi dan kacamata untuk menutupi mukanya. Ia datang ke sana untuk membeli makan malam sekaligus memberikan ponsel kepada Haeng Seon sebagai permintaan maaf. Namun ternyata Haeng Seon mengira bahwa laki laki tersebut menyukainya.
Keesokan paginya Haeng seon menceritakan kejadian semalam kepada kawannya Yeong ju. Dugaan Yeong Ju berfikir benar bahwa laki-laki tersebut menyukai Haeng Seon. Haeng Seon juga berkata bahwa ia juga ingin menyukai seseorang dan menikah. Namun Haeng Seon tetap ingin bertekad ingin melanjutkan kuliahnya dan mendapatkan sertifikat guru
Keesokan paginya saat di kelas Bang su-a mendapat teguran dari guru matematikanya. Karena pada saat gurunya mengajar soal, Su a diam-diam mengerjakan soal dari buku modul matematika dari kelas bimbel. Su-a pun dipanggil ke ruang guru dan guru matematika di sekolahnya pun menyatakan bahwa dia sangat tersinggung atas tindakan Su-a. Kemudian buku modul matematika dari bimbel The Pride pun ditahan oleh gurunya. Bukannya meminta maaf tapi malah pergi dengan kesal hingga gurunya pun mengatakan percuma peringkat teratas di sekolah namun tidak beretika sama sekali.
Chi yeol sedang berada di toko buku. Tak disangka ia bertemu dengan teman lamanya Jeon Jong-ryol yang ternyata adalah guru matematika SMA Urim. Sepertinya Chi yeol dan jung ryol punya masa lalu yang kurang menyenangkan hingga membuat Chi yeolselalu merasa bersalah. Entah kesalahpahaman apa yang terus menghantui Chi yeol. Ia teringat bahwa dulu sebelum menjadi tutor ia mempunyai siswa yang entah kejadian apa membuat siswa tersebut meninggal dan Chi yeol merasa bersalah atas itu. Sepulang dari toko buku Chi yeol segera mengunjungi tempat pemakaman gadis tersebut. Setelah ia merenung sebentar ia mendatangi kedai Banchan untuk membeli makanan, rupanya kedai sudah tutup.
Keesokan paginya jae woo sedang berjalan-jalan di trotoar. Tiba-tiba ia berhenti pada satu poster yang mengingatkan dirinya pernah dicelakai oleh laki-laki saat sedang memotret jaket Harimau. Mengingat-ingat siapa laki-laki tersebut.
Di kelas bimbel The Pride Chi yeol sedang menerangkan soal-soal penyelesaian kepada muridnya. Chi yeol mengemukakan ketulusan hatinya kepada para muridnya bahwa ia ingin muridnya berhasil dan ia mengatakan dengan setulus hati. Semua muridnya terkesan atas ungkapan tutor favoritnya. Sesampai di rumah Hae e menceritakan apa yang barusan ia alami di kelas bimbelnya. Ia menceritakan kepada ibunya bahwa ia sangat bangga kepada tutornya. Ibunya juga ikut senang mendengar cerita putrinya. Jaewoo yang masih mengingat-ingat siapa pria tersebut masih saja mengatakan hal-hal yang membuat kakaknya dan temannya kakaknya Yeong jo bingung dengan apa yang dimaksud Jae-woo.
Tak lama kemudian rupanya Chi yeol datang ke kedai Banchan untuk membeli makan malam. Hang Seon mendekati Chi yeol dan berbincang sebentar Hyang Seon bermaksud mengembalikan ponsel yang pernah diberikan kepadanya dan ia menegaskan bahwa ingin hubungannya hanya sekedar pelanggan dan pemilik kedai. Jae-woo sedang melintas tidak sengaja melihat Chi yeol langsung teringat kembali. Chi yeol datang mengenakan kaos putih ber jaket hitam topi hitam dan berkacamata rupanya adik Haeng seon tetap mengenalnya dan penyamaran terbongkar.
Karena merasa penyamarannya terbongkar ia pun berterus terang kepada Haeng Seol bahwa Ia memang sengaja membelikan ponsel untuk mengganti ponsel adiknya yang tak sengaja ia rusak. Namun Haeng seon tidak terima atas pengakuam Chi yeol karena Chi yeol tidak ada maksud untuk meminta maaf. Saat mereka sedang berdebat tiba-tiba ada seseorang yang sengaja memecahkan kaca dinding kedai Banchan dengan kelereng besi dan menyebabkan kaca tersebut berlubang pecah. Seketika mereka semua menunduk bersembunyi ketakutan.
Siapakah yang telah mencelakai mereka? Sebelumnya Gadis pelajar Sasaeng fans, kemudian pemilik kedai Banchan. Oke drakor lovers sinopsisnya nyampe sini dulu ya.. Mimin bakal lanjutin ke Next episode see you..
Lanjut --> Episode 3
Posting Komentar untuk "Review Drama Korea Crash Course in Romance Episode 2 | Sinopsis Crash Course in Romance"
Posting Komentar